Kamis, 02 Januari 2014

Selamat Tahun Baru 2014

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada para pengunjung yang sudah menyempatkan diri untuk mengunjungi blog sederhana ini. Awal dibuatnya Blog Caleg Kalbar 2014 ini merupakan sebuah upaya admin untuk mensosialisasikan Daftar Calon Legislatif Sementara (DCS) yang diumumkan oleh beberapa Koran Lokal di Kota Pontianak. Dengan berbekal Koran tersebut maka jadilah Blog Caleg Kalbar 2014 yang merupakan sebuah Project Copy Writter oleh admin dengan memisahkan diri dari Blog pribadi yang dimiliki oleh admin.

Tentu upaya untuk membuat blog ini bukan perkara gampang, selain dengan mengeja dan mengetik ulang nama calon-calon legislative tersebut ke Komputer maka jadilah hasilnya seperti ini. Beberapa rekan yang menjadi caleg menghubungi secara personal untuk mendapatkan space (ruang) agar admin juga menyediakan tempat alat peraga kampanye mereka secara digital/online. Namun setelah admin memberikan space tersebut rasanya tak adil juga untuk tidak memberikan kesempatan yang sama kepada para caleg yang lain dalam upaya mensosialisasikan alat peraga kampanyenya di media ini. Akhirnya admin pun membuka ruang yang seluas-luasnya kepada para caleg untuk diberikan kesempatan yang sama agar dapat mempublikasikan diri dan aktivitas selama Pemilu 2014 di Kalimantan Barat untuk dapat dipublikasikan secara missal..

Namun setiap upaya tentu memiliki kendala yang cukup signifikan, jika rekan-rekan pengunjung melihat ada logo warung kopi aming di blog ini, jangan heran, Koran bekas dan proses update atau pembaharuan blog ini dilakukan di warung kopi tersebut. Koran bekasnya sebagian mengambil dari sisa-sisa bacaan para pengunjung warkop yang meninggalkan korannya begitu saja di meja warung kopi, dan sebagian merupakan sumbangan dari orang terdekat admin. Walaupun dengan begitu caranya, yah jadinya juga seperti ini.

Pada beberapa kesempatan, admin berupaya untuk dapat mengkomunikasikan ini kebeberapa pihak pemangku kepentingan. Namun dikarenakan Blog sederhana ini merupakan hasil kerja yg dalam bahasa Pontianaknya disebut “Sehe”  maka hasilnya pun tak lebih dari peluntur semangat yang dibuat di awal-awal blog ini terbangun.

Dalam Blog ini ada beberapa ruang yang perlu admin jelaskan, yaitu ruang statis dan ruang dinamis. Ruang statis terletak ditampilan secara standar dan terbagi menjadi beberapa bilah. Lihat di Atas dari Postingan ini maka terdapat halaman-halaman khusus yang admin beri nama DPR-RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Program 1 dan Perempuan. Sementara disebelah tulisan ini terdapat ruang per kabupaten/kota serta partai politik peserta pemilu di Kalbar. Dan Ruang Dinamis merupakan tempat tulisan ini di Posting.
Tentu dengan tampilan seperti ini memiliki konsekuensi bagi para pengunjung blog. Jika mempergunakan Opera Mini ala HandPhone Nokia tipe 3650 tentulah akan mendapatkan pilihan halaman khusus yang berada diatas, namun bagi para pengguna Samsung Note 3 tentu tidak jadi soal mau mempergunakan edisi khusus handphone atau tampilan standar.
Kemudahan untuk mengakses informasi di blog ini tentu menjadi catatan bagi admin tersendiri. Kebutuhan untuk memperbaharui informasi dihalaman statis diperlukan kerja sama kepada semua pihak bahwa persoalan upload poto tersebut bukanlah persoalan mudah. Dan Ketiadaan Pengelolaan secara manual tidak dapat dipisahkan oleh keterbatasan sumber daya yang admin miliki.

Jika para tim sukses, tim media maupun bapilu partai peserta pemilu ingin menggunakan media ini sebagai sarana sosialisasi dapat menghubungi admin, yang nomor handphonenya dapat dilihat di bagian bawah blog. Sebagai admin saya tidak menawarkan apapun kepada para calon legislative, nama anda  ada disini murni karena blog ini merupakan salinan dari DCS yg diumumkan oleh KPU di Koran-Koran Lokal.

Dan untuk para Floating Mass (Massa Mengambang), Pemilih Pemula, dan Para Pelajar serta Mahasiswa yang bingung untuk memilih Calon Legislatif pilihan anda, maka gunakan Blog ini sebijak yang kalian rasakan.
Sebelum saya mengakhiri Sepatah Kata ini, tentu bukan perkara mudah untuk tetap mempertahankan blog ini sebagai media alternative bagi dunia social media di Internet, khususnya penikmat informasi di kalbar. Mudah-mudahan dengan kehadiran blog ini dapat menambah informasi anda mengenai caleg Kalbar pada pemilu 2014.
Akhir kata sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya. Selamat Tahun Baru 2014, dan selamat berkampanye di daerah pemilihan masing-masing.

Admin
Fajrin

081345498789

Rabu, 01 Januari 2014

Sekilas Tentang Partai Politik

Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

Deskripsi 
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik.

Dalam rangka memahami partai politik sebagai salah satu komponen infrastruktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai partai politik, yakni:

  • Carl J. Friedrich : partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil.
  • R.H. Soltou : partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik, yang dengan memanfaatkan kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.
  • Sigmund Neumann : partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
  • Miriam Budiardjo : partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.


Sejarah Partai Politik di Indonesia :

Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Bisa juga di definisikan, perkumpulan (segolongan orang-orang) yang seasas, sehaluan, setujuan di bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau bisa juga berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partai politik berarti perkumpulan yang didirikan untuk mewujudkan ideologi politik tertentu. Dalam sejarah Indonesia, keberadaan Partai politik di Indonesia diawali dengan didirikannya organisasi Boedi Oetomo (BO), pada tahun 1908 di Jakarta oleh Dr. Wahidin Soediro Hoesodo dkk. Walaupun pada waktu itu BO belum bertujuan ke politik murni, tetapi keberadaan BO sudah diakui para peneliti dan pakar sejarah Indonesia sebagai perintis organisasi modern. Dengan kata lain, BO merupakan cikal bakal dari organisasi massa atau organisasi politik di Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda, partai-partai politik tidak dapat hidup tentram. Tiap partai yang bersuara menentang dan bergerak tegas, akan segera dilarang, pemimpinnya ditangkap dan dipenjarakan atau diasingkan. Partai politik yang pertama lahir di Indonesia adalah Indische Partij yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912, di Bandung.

Dipimpin oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr. Setiabudi, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara. Tujuan partai itu adalah Indonesia lepas dari Belanda. Partai itu hanya berusia 8 bulan karena ketiga pemimpin masing-masing dibuang ke Kupang, Banda, dan Bangka, kemudian diasingkan ke Belanda.

Ideologi Partai Politik

Dalam ilmu sosial, Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.

Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.

Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat sosial.

Ideologi adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang mengarahkan pada satu tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi, ideologi politik dapat diartikan sebagai seperangkat tujuan dan ide yang menjelaskan bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara mengatur kekuasaan.

Sistem dan Klasifikasi Partai Politik

Sistem Satu Partai (Tunggal)
Dalam system ini terdapat dua variasi : pertama, di Negara tersebut hanya terdapat satu partai yang boleh hidup dan berkembang. Kedua , partai tunggal mendominasi kehidupan kepartaian, tidak ada suasana bersaing karena partai lainnya harus menerima kepemimpinan dari partai tersebut.

Beberapa Negara baru, terutama di Negara Afrika, juga mengambil system partai tunggal. Pilihan mereka didasarkan pertimbangan perlu adanya Integrasi Nasional yang kuat. Pada umumnya Negara – Negara baru mengalami ancaman perpecahan karena masalah golongan, suku, ras dan agama yang sangat berbeda dan saling bersaing. Diharapkan masalah perpecahan dan perbedaan dapat diatasi bila ada partai politik yang kuat serta dominant, karena di kuatirkan dengan tidak adanya partai yang kuat maka mudah terjadi perpecahan yang dapat mengancam kelangsungan hidup berbangsa. Dilain pihak, dengan system satu partai yang kuat dapat mematikan aspirasi dari kelompok-kelompok kecilyang terjelma dalam partai-partai kecil. Dengan kata lain aspirasi mereka dikuatirkan akan tenggelam karena dominasi partai besar tersebut.

Giovanni Sartori, seorang pakar studi partai politik menegaskan bahwa tipe partai tunggal tidak bias di masukkan dalam kategori system kepartaian, karena suatu system pada dasarnya membutuhkan lebih dari satu unit untuk dapat bekerja sebagai system.

Sistem Dua Partai
Pengertian dua partai merujuk pada 3 kemungkinan :

  • memang hanya dua partai besar yang mendominasi sementara partai-partai lain terlalu kecil untuk memiliki signifikansi politik
  • Adanya dua partai dimana salah satu berperan sebagai partai berkuasa sedangkan yang lain menjadi oposisi secara bergantian.
  • Adanya satu partai dominant yang biasanya memerintah sendiri dengan sebuah partai lain yang selalu menjadi kekuatan oposan.

Negara-negara yang terkenal dengan system dua partai ialah Inggris (dengan partai konservafatif dan partai buruh) dan Amerika Serikat (dengan partai Republik dan Partai Demokrat). Sistem dua partai di Inggris di anggap paling ideal. Sistem dua partai dapat berjalan di Inggris karena didukung oleh beberapa factor di antaranya masyarakat yang homogen, tradisi politik yang sudah berakar sebagai dasar budaya politik Inggris serta pengawasan terhadap aturan permainan politik sebagai consensus masyarakat yang harus di taati oleh segenap lapisan masyarakat.

Sistem dua partai biasanya dilaksanakan dengan pemilihan yang berdasarkan atas system simple majority di mana setiap daerah pemilihan hanya diwakili oleh satu wakil.

Kekuatan Sistem dua partai adalah memudahkan terbentuknya integrasi nasional, karena partai yang kecil lebih cenderung bergabung dengan salah satu partai yang dominan jika partai yang besar itu merasa perlu mendapatkan dukungan tambahan, atau bergabung dengan partai kecil lain (misalnya Partai Liberal dan Partai Sosial Demokrat di Inggris yang membentuk koalisi yang disebut ALLIENCE). Keuntungan lain adalah adanya pengawasan (control) yang terus menerus dari partai oposisi.

Kelemahan dari system ini adalah memudahkan timbulnya polarisasi antara partai yang berkuasa dan partai yang beroposisi. Bahaya ini terutama bias muncul di Negara-negara yang kadar consensus nasionalnya masih rendah, seperti di banyak Negara dunia ketiga.

Sistem Multi Partai

Pengertian system banyak partai menunjuk adanya lebih dari dua partai. Negara-negara seperti Belanda, Belgia dan Norwegiamenjalankan system multi partai sejak lama.

Dalam pelaksanaanya, perlu dibentuk pemerintahan koalisi dari beberapa partai karena tidak ada partai yang cukup kuat untuk memebentuk suatu pemerintahan yang mandiri.

Adakalanya usaha membentuk pemerintah koalisi mengalami kegagalan karena partai-partai yang berupaya membentuk pemerintah koalisi tidak mencapai persetujuan.

Sistem banyak partai ini sering ditemukan dalam Negara-negara yang memakai system pemilihan berdasarkan perwakilan berimbang (proportional representation). Sistem ini memberi kesempatan kepada partai kecil untuk memenangakan beberapa kursi.

Partai kecil dapat menarik keuntungan jika dapat membentuk pemerintahan koalisi. Secara proporsional mereka dapat ikut menentukan terbentuknya pemerintah yang akan membuat kebijakan umum.

Kelemahan system banyak partai yang paling utama adalah bahwa banyaknya partai yang merupakan wakil kelompok dan golongan menyulitkan terbentuknya consensus nasional.

Dari pembahasan system kepartaian di atas dapat kita tarik beberapa kesimpulan :

  • Masing-masing system punya kelemahan dan kekuatan.
  • Masing-masing system menuntut terpenuhinya beberapa prasyarat agar system tsb dapat berjalan dengan baik di suatu Negara.
  • Setiap Negara mempunyai latar belakang sejarah dan tradisi politik yang sangat berpengaruh dalam pemilihan system kepartaian Negara tsb.
  • Banyak Negara baru, termasuk Indonesia, pernah mengalami masa kepartaian dengan berbagai bentuk dan variasinya. Dengan katablain system kepartaian selalu berkembang sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pembangunan politik biasanya diikuti oleh perkembangan kehidupan system kepartainnya.


Klasifikasi Partai Politik
Klasifikasi partai politik dapat didasarkan atas beberapa hal antara lain :

Dari segi komposisi, fungsi keanggotaan dan dasar ideologinya. Dalam klasifikasi berdasarkan komposisi dan fungsi keanggotaan, partai politik dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu partai kader dan partai massa.

  • Partai kader biasanya lebih mementingkan keketatan, disiplin dan kualitas anggota. Kelemahan partai kader ini teutama dalam mencari dukungan, biasanya mereka kalah dalam persaingan mengumpulkan jumlah dukungandi masyarakat luas karena dianggap anggota partai kader terbatas pada kelompok-kelompok tertentu.
  • Partai massa merupakan kebalikan dari partai kader karena mereka lebih menekankan pada pencarian jumlah dukungan yang banyak di masyarakat atau dengan kata lain lebih menekankan aspek kuantitas. Kelemahan partai massa adalah bahwa disiplin anggota biasanya lemah, juga lemahnya ikatan organisasi sesame anggota, bahkan kadang kala tidak saling kenal, karena luasnya dukungan dari berbagai golongan dan lapisan masyarakat.


Perkembangn partai massa sebenarnya berawal dari partai kader. Partai – partai kader yang sebelumnya masih terbatas keanggotaannya pada kalangan tertentu mulai membuka diri untuk keanggotaan yang lebih luas.

Pada tahun 1966, Otto von Kircheimer menambahkan lagi sebuah jenis partai berdasarkan keanggotaannya, yang disebut partai catch-all. Partai jenis ini adalah perkembangan lebih lanjut dari partai massa.

Pada tahun 1980-an, Richard S. katz dan Peter Mair menambahkan lagi sebuah jenis partai berdasarkan perkembangan kecenderungan Negara-negara Barat untuk memberikan subsidi bagi partai-partai politik yang ada dan meningkatnya peran media elektronik dalam kampanye pemilu. Katz dan Mair mengutip kesuksesan kerja sama tiga partai politik Austria (the socialist Party, the people’s Party and the freedom Party), yang berhasil mempertahankan kemenangannya dalam pemilu selama bertahun-tahun.

Klasifikasi partai politik dapat juga didasarkan atas sifat dan orientasinya. Dalam hal ini partai politik dibagi atas partai lindungan dan partai ideologi atau asas. Partai lindungan umumnya memiliki organisasi nasional yang kendor, meskipun pada tingkat lokal sering kalicukup ketat.

Partai ideologi atau partai asas, adalah partai yang mengikat diri pada ideologi atau asas tertentu dalam menyusun program kerja partainya. Klaus von Beyme pada tahun 1985 dalam bukunya Political Parties in western Democracies, mengklasifikasikan 9 kelompok partai yang selama ini berkembang di Eropa Barat berdasarkan ideologinya (familles spiritualles) yaitu :

  1. Partai Liberal dan Radikal.
  2. Partai Konservatif.
  3. Partai Sosialis dan Sosial Demokrat.
  4. Partai Kristen Demokrat.
  5. Partai Komunis.
  6. Partai Agraris.
  7. Partai Regional dan Etnis.
  8. Partai Ekstrim Kanan.
  9. Gerakan Ekonomi/Lingkungan.

Von Beyme tidak menutup kemungkinan bahwa ada partai-partai politik dengan ideologi lain yang kemudian tidak bisa dimasukkan dalam klasifikasi yang ia buat.

Orientasi para pemilih tersebut bisa dikelompokan menjadi empat klasifikasi yang muncul dalam masyarakat bersamaan dengan perkembangan sosial politik di Negara itu sendiri, yaitu:

  1. Pusat daerah (centre-periphery)
  2. Negara gereja (state-church)
  3. Ladang Industri (land-industri)
  4. Pemilik modal pekerja (owner-worker)


Sistem, Fungsi dan Struktur Partai Politik di Indonesia
Sesuai dengan isi pada Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945 bahwa Indonesia menganut sistem multi partai yaitu sistem yang pada pemilihan kepala negara atau pemilihan wakil-wakil rakyatnya dengan meelalui pemilihan umum yang diikuti oleh banyak partai.

Sistem multi partai dianut karena keanekaragaman yang dimiliki oleh negara Indonesia sebagai negar kepulaaan yang di dalamnya terdapat perbedaan ras, agama, atau suku bangsa adalah kuat,golongan-golongan masyarakat lebih cenderung untuk menyalurkan ikatan-ikatan terbatas (primodial) tadi dalam saru wadah saja.

Di dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Partai politik diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut:

Partai Sebagai Sarana Komunikasi Politik
Partai politik mempunyai tugas adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan inspirasi masyarakat dan mengatur dari pada kesimpangsiuran pendapat dari masyarakat berkurang. Pendapat yang telah disalurkan akan ditampung dan disatuikan agar tercipta kesamaan tujuan. Proses penggabungan pendapat dan inspirasi tersebut dinamakan penggabungan kepentingan (interest aggregation). Sesudah penggabungan tersebut

Di sisi lain partai politik juga sebagai bahan perbincangan dalam menyebarluaskan kebijakan-kebijakan pemerintah. Di sisi ini politik sebagai wahana perantara anatara pemerintah dengan warga negara. Dimana wahana ini berfungsi sebagai pendengar bagi pemerinytah dan sebagai pengeras suara bagi masyarakat.

Partai sebagai sarana Sosialisasi Politik
Partai politik memiliki peranan yaitu sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu poltik, Sosialisasi Politik diartikan sebagai proses melalaui mana seseorang memperoleh sikap dan orientsi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. Biasanya proses sosialisasi berjalan secara berangsur-angsur dari mssa kanak-kanak sampai dewasa.

Dalam hal ini partai politik sebagai salah satu sarana sosialisasi politik. Dalam menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam pemilihan umum, dan partai harus mendapat dukungan secara seluas-luasnya.

Partai sebagai sarana Recruitment Politik
Partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment). Dengan demikian partai turut memperluas partisipasi politik. Caranya dengan melalui kotak pribadi, persuasi dan lain-lain. Dan partai politik juga, berfungsi juga dalam mendidik kader-kader muda untuk menggantikan kader yang lama.

Partai sebagai sarana Pengatur Konflik
Dalam suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan soal yang wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik berusaha dalam mengatasinya.

Daftar Anggota Legislatif 2014-2019

DAFTAR ANGGOTA LEGISLATIF KALIMANTAN BARAT 2014-2019
DPR-RI, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA
Berdasarkan Pemilihan Umum 9 April 2014


  1. Daftar Anggota DPR-RI Dapil Kalimantan Barat
  2. Daftar Anggota DPD-RI Dapil Kalimantan Barat
  3. Daftar Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat
  4. Daftar Anggota DPRD Kota Pontianak
  5. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya
  6. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Pontianak
  7. Daftar Anggota DPRD Kota Singkawang
  8. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang
  9. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Sambas
  10. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Landak
  11. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Sanggau
  12. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Sekadau
  13. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Sintang
  14. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu
  15. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Melawi
  16. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Ketapang
  17. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara
Daftar Partai Politik berdasarkan Jumlah Perolehan Kursi Legislatif di DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota

  1. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  2. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  3. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  4. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  5. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  6. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  7. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  8. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  9. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  10. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  11. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)
  12. Partai Politik ............................................................. (Jumlah Kursi DPR RI : ..... Jumlah Kursi DPRD Provinsi : .................... Jumlah Kursi DPRD Kabupaten/Kota : .......................)

Selasa, 31 Desember 2013

SUARA RAKYAT


Sabtu, 28 Desember 2013

Daftar Anggota KPU Se Kalimantan Barat

Daftar Anggota Komisi Pemilihan Umum
Se-Kalimantan Barat
Yang Akan Menyelenggarakan Pemilu 2014


Anggota KPU Kalimantan Barat
Anggota KPU Kota Pontianak
Anggota KPU Kab. Kubu Raya
Anggota KPU Kab. Pontianak
Anggota KPU Kota Singkawang
Anggota KPU Kab. Bengkayang
Anggota KPU Kab. Sambas
Anggota KPU Kab. Landak
Anggota KPU Kab. Sanggau
Anggota KPU Kab. Sekadau
Anggota KPU Kab. Sintang
Anggota KPU Kab. Kapuas Hulu
Anggota KPU Kab. Melawi
Anggota KPU Kab. Ketapang
Anggota KPU Kab. Kayong Utara

Kamis, 26 Desember 2013

Ideologi

Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).

Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".

Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
"Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep.”

Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.

Mabda’ secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun di atas pemikiran-pemikiran (cabang) [dalam Al-Mausu’ah al-Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al-Mabda’ (ideologi): pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda’ adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36]

Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:

  1. Gunawan Setiardjo : Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
  2. Destutt de Tracy: Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004
  3. Descartes: Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
  4. Machiavelli: Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus 2006
  5. Thomas H: Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
  6. Francis Bacon: Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007 
  7. Karl Marx : Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005
  8. Napoleon: Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember 2003
  9. Muhammad Ismail: Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau ke mana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24 april 2007
  10. Dr. Hafidh Shaleh: Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008
  11. Taqiyuddin An-Nabhani: Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli 2005

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.

Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab.

Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi (mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negara pun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.

Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).
Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia berkata:

"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak perlu sekali."

Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.

Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20.

Kepopuleran ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik dan kebijakannya.

Ideologi Berdasarkan Personal :
  • Batllisme - adalah sebagai pengikut paham dari José Batlle y Ordóñez
  • Blairite atau Blairisme - adalah sebagai pengikut paham dari Tony Blair
  • Castroisme - adalah sebagai pengikut paham dari Fidel Castro
  • Chavisme - adalah sebagai pengikut paham dari Hugo Chávez
  • Clintonisme - adalah sebagai pengikut paham dari Bill Clinton
  • Francoisme - adalah sebagai pengikut paham dari Francisco Franco
  • Gandhisme - adalah sebagai pengikut paham dari Mahatma Gandhi
  • Gaullisme - adalah sebagai pengikut paham dari Charles de Gaulle
  • Jacobitisme - adalah sebagai pengikut paham dari James II dari Inggris
  • Josephinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Joseph II, Kaisar Romawi Suci
  • Kaczisme - adalah sebagai pengikut paham dari Jarosław Kaczyński
  • Kemalisme - adalah sebagai pengikut paham dari Mustafa Kemal Atatürk
  • Kimilsungisme - adalah sebagai pengikut paham dari Kim Il-Sung
  • Leninisme - adalah sebagai pengikut paham dari Vladimir Lenin
  • Machiavellianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Niccolò Machiavelli
  • Maoisme - adalah sebagai pengikut paham dari Mao Zedong
  • Marxisme - adalah sebagai pengikut paham dari Karl Marx
  • McCarthyisme - adalah sebagai pengikut paham dari Joseph McCarthy
  • Nasserisme - adalah sebagai pengikut paham dari Gamal Abdel Nasser
  • Pabloisme - adalah sebagai pengikut paham dari Michel Pablo
  • Peronisme - adalah sebagai pengikut paham dari Juan Perón
  • Reaganisme - adalah sebagai pengikut paham dari Ronald Reagan
  • Sandinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Augusto César Sandino
  • Shachtmanisme - adalah sebagai pengikut paham dari Max Shachtman
  • Soekarnoisme - adalah sebagai pengikut paham dari Soekarno
  • Sparticisme - adalah sebagai pengikut paham dari Spartacus
  • Stalinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Joseph Stalin
  • Strasserisme - adalah sebagai pengikut paham dari Gregor dan Otto Strasser
  • Thatcherisme - adalah sebagai pengikut paham dari Margaret Thatcher
  • Titoisme - adalah sebagai pengikut paham dari Josip Broz Tito
  • Trotskyisme - adalah sebagai pengikut paham dari Leon Trotsky
  • Uribisme - adalah sebagai pengikut paham dari Álvaro Uribe
  • Whitlamisme - adalah sebagai pengikut paham dari Gough Whitlam
  • Yeltsinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Boris Yeltsin
  • Zapatisme - adalah sebagai pengikut paham dari Emiliano Zapata


Ideologi Berdasarkan Agama dan Filsafat
  • Ahmadiyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Mirza Ghulam Ahmad
  • Alevi - adalah sebagai pengikut paham dari Ali[siapa?]
  • Althusserianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Louis Althusser
  • Amish - adalah sebagai pengikut paham dari Jacob Amman
  • Arianisme - adalah sebagai pengikut paham dari teolog Arius
  • Aristotelianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Aristotle
  • Arminianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Jacobus Arminius
  • Augustinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Agustinus dari Hippo
  • Averroisme - adalah sebagai pengikut paham dari Averroes
  • Bábisme - adalah sebagai pengikut paham dari the Báb
  • Badawiyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Ahmad al-Badawi
  • Bahá'í Faith - adalah sebagai pengikut paham dari Bahá'u'lláh
  • Basilideans - adalah sebagai pengikut paham dari Basilides
  • Bektashi - adalah sebagai pengikut paham dari Hajji Bektash Wali
  • Benthamisme - adalah sebagai pengikut paham dari Jeremy Bentham
  • Buchmanisme - adalah sebagai pengikut paham dari Frank N. D. Buchman
  • Buddhisme - adalah sebagai pengikut paham dari Buddha
  • Darbyisme - adalah sebagai pengikut paham dari John Nelson Darby
  • Darqawa - adalah sebagai pengikut paham dari Muhammad al-Arabi al-Darqawi
  • Dominikan - adalah sebagai pengikut paham dari Dominikus dari osma
  • Epicureanisme - adalah sebagai pengikut paham dari Epicurus
  • Erastianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Thomas Erastus
  • Febronianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Yustinus Febronius
  • Feeneyisme - adalah sebagai pengikut paham dari Leonard Feeney
  • Fransiskan - adalah sebagai pengikut paham dari Fransiskus dari Assisi
  • Georgisme - adalah sebagai pengikut paham dari Henry George
  • Hanafi - adalah sebagai pengikut paham dari Abu Hanifa an-Nu‘man
  • Hegelianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel
  • Hobbesianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Thomas Hobbes
  • Hutterit - adalah sebagai pengikut paham dari Jakob Hutter
  • Ismailiyah - adalah sebagai pengikut paham dari Ismail bin Jafar
  • Jansenisme - adalah sebagai pengikut paham dari Cornelius Jansen
  • Jerrahi - adalah sebagai pengikut paham dari Pir Nureddin al-Jerrahi
  • Kalvinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Yohanes Kalvin
  • Kantianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Immanuel Kant
  • Kekristenan - adalah sebagai pengikut paham dari Yesus Kristus
  • Khalwati - adalah sebagai pengikut paham dari Umar Khalwati
  • Konfusianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Konfusius
  • Kubrawiyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Najmeddin Kubra
  • Laestadianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Lars Levi Laestadius
  • Lutheranisme dan Neolutheranisme - adalah sebagai pengikut paham dari Martin Luther
  • Maniisme - adalah sebagai pengikut paham dari Mani (nabi)
  • Martinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Louis-Claude de Saint-Martin
  • Mennonite - adalah sebagai pengikut paham dari Menno Simons
  • Millerite - adalah sebagai pengikut paham dari William Miller
  • Mohisme - adalah sebagai pengikut paham dari Mozi
  • Montanisme - adalah sebagai pengikut paham dari Montanus
  • Naqshbandi - adalah sebagai pengikut paham dari Baha-ud-Din Naqshband Bukhari
  • Nestorianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Nestorius
  • Nimatullahi - adalah sebagai pengikut paham dari Shah Nimatullah
  • Pelagianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Pelagius
  • Platonisme dan Neoplatonisme - adalah sebagai pengikut paham dari Plato
  • Puseyisme - adalah sebagai pengikut paham dari Edward Bouverie Pusey
  • Pyrrhonisme - adalah sebagai pengikut paham dari Pyrrho
  • Qadiriyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Abdul Qadir Jilani
  • Randianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Ayn Rand
  • Rastafarianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Ras Tafari
  • Raëlisme - adalah sebagai pengikut paham dari Raël
  • Rifaiyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Ahmed ar-Rifa'i
  • Sabellianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Sabellius
  • Safaviyeh - adalah sebagai pengikut paham dari Safi Al-Din
  • Senussi - adalah sebagai pengikut paham dari Muhammad ibn Ali as-Senussi
  • Shadhili - adalah sebagai pengikut paham dari Abu-l-Hassan ash-Shadhili
  • Socinianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Laelius Socinus
  • Spinozisme - adalah sebagai pengikut paham dari Baruch Spinoza
  • Suhrawardiyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Abu al-Najib al-Suhrawardi
  • Thomisme - adalah sebagai pengikut paham dari Thomas Aquinas
  • Tijaniyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Sidi Ahmed al-Tidjani
  • Wahhabisme - adalah sebagai pengikut paham dari Muhammad ibn Abd-al-Wahhab
  • Yazidisme - adalah sebagai pengikut paham dari Yazid I
  • Wycliffite - adalah sebagai pengikut paham dari John Wycliffe
  • Zahediyyah - adalah sebagai pengikut paham dari Zahed Gilani
  • Zoroastrianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Zoroaster
  • Zwingliisme - adalah sebagai pengikut paham dari Huldrych Zwingli


Ideologi Berdasarkan Ekonomi
  • Friedmanisme - adalah sebagai pengikut paham dari Milton Friedman
  • Keynesianisme - adalah sebagai pengikut paham dari John Maynard Keynes
  • Malthusianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Thomas Malthus

Ideologi Berdasarkan Ilmiah
  • Cartesian - adalah sebagai pengikut paham dari René Descartes
  • Comtisme - adalah sebagai pengikut paham dari Auguste Comte
  • Darwinisme - adalah sebagai pengikut paham dari Charles Darwin
  • Lamarckisme- adalah sebagai pengikut paham dari Jean-Baptiste de Lamarck

Ideologi Lainnya :
  • Fordisme - adalah sebagai pengikut paham dari Henry Ford
  • Freudianisme dan post-Freudianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Sigmund Freud
  • Masochisme - adalah sebagai pengikut paham dari Leopold von Sacher-Masoch
  • Sadisme - adalah sebagai pengikut paham dari Donatien-Alphonse-François de Sade
  • Taylorisme - adalah sebagai pengikut paham dari Frederick Winslow Taylor
  • Victorianisme - adalah sebagai pengikut paham dari Ratu Victoria


Ideologi Politik
  • Anarkisme · 
  • Baathisme · 
  • Demokrasi Islam · 
  • Demokrasi Kristen · 
  • Demokrasi Sosial · 
  • Fasisme · 
  • Feminisme · 
  • Marhaenisme · 
  • Nazisme · 
  • Islamisme · 
  • Kapitalisme · 
  • Komunisme · 
  • Komunitarianisme · 
  • Konservatisme · 
  • Leninisme · 
  • Liberalisme · 
  • Libertarianisme · 
  • Nasionalisme · 
  • Pancasila · 
  • Politik hijau · 
  • Sosialisme
Sumber : Wikipedia


Senin, 23 Desember 2013