Minggu, 25 Januari 2015

Filosofi Palu, Kaca dan Baja

"Palu menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja"

Apa makna dari pepatah kuno Rusia ini ?

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu masalah menghantam

kita, maka dg mudah kita putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi

remuk redam.

Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita

mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita

berhubungan dengan orang …lain.

Sedikit benturan sdh lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental

yg selalu positif, bahkan tetap bersyukur disaat masalah dan keadaan

yg benar2 sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian ?

Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses

kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik.

Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yg lebih berguna setelah

lebih dulu diproses dan dibentuk dg palu. Setiap pukulan memang

menyakitkan, namun mental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk

dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah

merespons dengan sikap yg keliru.

Jika kita adalah "baja" kita akan selalu melihat palu yg menghantam

kita sbg sahabat yg akan membentuk kita.

Sebaliknya jika kita "kaca" maka kita akan selalu melihat palu sebagai

musuh yg akan menghancurkan kita.

Share this

0 Comment to "Filosofi Palu, Kaca dan Baja"

Posting Komentar