Jangan dipermudah-mudahkan orang yang lemah, terkadang-kadang ia dapat
menyusahkan orang kuat. (ikan lais-lais = sejenis ikan kecil.)
Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis.
Hendaklah selalu ingat dan hati-hati, jangan terpedaya dengan sesuatu
yang elok; jangan dicari kemarahan orang yang berkuasa.
Jangan kamu sangka: kapal api besi itu pun masuk guri juga. (guri =
sejenis buyung.)
Jangan disangka sesuatu yang kuat dan teguh akan kekal terus tidak binasa.
Jangan meludah ke langit.
Jangan mengeji (mencela) ibu bapa atau saudara mara sendiri.
Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina.
Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.
Jangan memberi bunga kepada monyet.
Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.
Jangan membuat baik, memberi itik bertaji; membuat jahat, sampai ayam
dikerat susuhnya.
Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.
Jangan menghulurkan hulu keris ke tangan orang.
Jangan menyerahkan kuasa kepada orang, niscaya kita dibinasakannya.
Jangan menjadi seperti kacang lupakan kulit atau ulat lupakan
daun.(menggegai = mengusik; sempada = ketam.)
Jangan kita lupa akan asal keturunan kita atau akan orang yang telah
berbudi kepada kita.
Jangan menumbuk di periuk, bertanak di lesung.
Jangan berbuat sesuatu pekerjaan yang menyalahi kebiasaan.
Jangan menyuruh kapak menyelam beliung.
Jangan memberi kepercayaan kepada orang yang tidak setia.
Jangan sampai sesat barat: sepuluh kali diukur, sekali dikerat.
Sesuatu pekerjaan (perkara) hendaklah diperiksa dulu buruk baiknya
sebelum dikerjakan.
Jangan sangat pemilih, takut terkena buku buluh (kelak).
Kerjakanlah sesuatu pekerjaan itu dengan tekun dan sabar tanpa dolak-dalik.
Jangan seperti si buta mematah tongkat.
Jangan bermusuh dengan orang yang menolong kita.
Jangan tercirit di periuk.
Jangan berbuat angkara pada tempat kita menumpang; jangan berbuat
jahat kepada orang yang telah menolong kita.
Jauh boleh ditunjukkan, dekat boleh dikakukkan.
Kebenaran sesuatu perkataan yang diucapkan boleh diuji, karena ada
tanda dan buktinya. (dikakuk = dipegang.)
Jauh di mata, dekat di hati.
Meskipun telah jauh berpisah, tetapi tidak lupa pada yang ditinggalkan.
Jauhari juga yang mengenal manikam.
Orang yang bijaksana juga yang mengetahui keelokan ilmu.
0 Comment to "Peribahasa Indonesia Aksara J-2"
Posting Komentar